Berbicara
dengan seorang Yahudi mungkin akan membuat kita bingung. Dari dulu
hingga kini, ketika Angkatan Udara Israel sedang melumatkan ratusan
orang sipil di Jalur Gaza, mereka masih tetap saja bersikeras bahwa
merekalah sebenarnya korban kekerasan yang sesungguhnya.
Siapapun
yang mengenal betul bangsa Yahudi akan segera menyadari bahwa
sebagian orang (warga) Yahudi tidak mengetahui asal-usul sejarah
mengapa mereka berada di tanah yang kini mereka tempati itu. Mereka
selalu mengatakan, “Orang-orang
Palestina itu, mengapa mereka tinggal di tanah kita? Mengapa mereka
tidak tinggal saja di Mesir, Syria (Suriah), Lebanon, atau negara
Arab lainnya?”
Yang lebih populer lagi adalah, “Ada
apa dengan orang Palestina itu? Kita memberi mereka air, listrik,
pendidikan dan yang mereka lakukan terhadap kita adalah membuang kita
ke lautan.”
Jika
pembaca bertanya, mengapa orang Israel tidak mengetahui sejarah
mereka? Jawabannya sederhana sekali karena mereka tidak pernah
diberitahu hal yang sebenarnya. Di semua kota yang ada di Israel,
bisa ditemukan patung memorial yang aneh berbentuk pipa, namanya
Davidka.
Davidka
yang merupakan senjata kanon Israel pada tahun 1948. Walaupun senjata
itu tidak begitu mematikan seperti kanon masa kini tapi Davidkalah
yang pertama membuat warga Palestina tunggang langgang ketika
diperdengarkan suaranya.
Rakyat
Israel benar-benar buta akan sejarah Palestina, bahkan mungkin
sejarah bangsanya sendiri. Mereka menginterprestasikan bahwa
perjuangan orang Palestina selama ini hanya sebuah reaksi dari
kegilaan maut pemerintahan Israel, bukan karena dijajah. Mereka
memahami bahwa rakyat Israel adalah korban tak berdosa dan orang
Palestina tak lebih dari pembunuh brutal. Ini memberikan gambaran
bahwa membiarkan bangsa Yahudi terus berpikir seperti ini akan
menghilangkan tanah Palestina. Ketika mereka pertama kali mendengar
bahwa bangsa Palestina berjuang merebut tanahnya yang dirampas
Israel, mereka berkata, “Tanah
apa? Bangsa Palestina membuat kami geli.”
Selama
ini kita melihat perjuangan Hamas yang sangat alot. Hamas sudah
membuktikan bahwa mereka bisa menghadapi Israel dalam jangka waktu
yang lama. Begitupun pejuang-pejuang lain Palestina. Mereka terus
menyampaikan pesan ke segenap penjuru Palestina, “Tanah
air tercinta kami, kami tak akan lupa, kami masih akan tetap terus di
sini berjuang untuk merebut kembali engkau, sekarang ataupun nanti,
cepat ataupun lambat. Kami akan memulai lagi di mana kami berhenti.”
Dan itu adalah pesan lain kepada Israel untuk segera angkat kaki dari
Sderot, Beer Sheva, Ashkelon, Ashdod, Tel Aviv dan Haifa.
Semuanya
belum berakhir di sini. Israel telah mencoba segalanya untuk
mengenyahkan bangsa Palestina, mulai dari ujian kelaparan – dengan
memblokade segala bantuan makanan juga obat-obatan dari luar –
hingga pembantaian langsung. Namun sampai sekarang tak ada yang
berhasil, bahkan semangat perjuangan rakyat Palestina terus bangkit.
Setelah Palestina bangkit, semua rakyat Israel cemas, “Sekali
lagi, kemanakah kami akan berpijak untuk hidup?”
Bagaimana bisa
(sungguh tega) bangsa yang merasa tidak punya rumah/ tanah kemudian
merebut tanah orang lain kemudian mengusir mereka sebisa mungkin
dengan segala cara,termasuk membunuh. Perbuatan mereka telah membuat
bangsa lain tersebut merasakan seperti apa yang mereka rasakan.
Apakah pantas rakyat Palestina mendapat perlakuan seegois dan sekejam
itu? Bahkan rakyat manapun tidak akan rela bangsanya diperlakukan
seperti itu. Karenanya sudah selayaknyalah rakyat palestina berjuang
mempertahankan rumah, tanah, hidup, nyawa, harga diri, keluarga/
keturunan, eksistensi, keyakinan dan kemerdekaan/ kebebasan mereka.
Dan sangat layak pula kita sebagai penduduk bumi yang berakal sehat
membela perjuangan rakyat Palestina semampu kita, baik dengan jihad
nyawa, harta, fikiran serta doa.
SEJARAH
PALESTINA & ISRAEL
Palestina,
sebuah negara yang tak akan pernah berhenti menjadi perhatian dunia.
Palestina adalah daerah yang unik barangkali karena daerahnya yang
hanya tiga, yaitu Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerussalem. Namun
tahukah pembaca, sebelum Yahudi datang menjajah, Palestina memiliki
daerah yang luas.
Pada
30 Januari 1922 Kongres AS menyetujui dukungan terhadap pendirian
Israel di Palestina yang disebut juga dengan Deklarasi
Balfour-Amerika.
Tujuh tahun kemudian orang-orang Palestina memprotes aksi kekerasan
pemuda-pemuda Yahudi (Kebangkitan Dinding Ratapan). Tahun 1935 sampai
dengan 1948 kelompok teroris Yahudi Zionis melakukan pembunuhan
massal dengan tujuan mengusir orang-orang Palestina dari tanah air
mereka agar dapat ditinggali oleh para imigran Yahudi dari berbagai
dunia. Permasalahan ini kemudian diperhatikan oleh PBB hingga
menghasilkan sebuah resolusi.
Kemudian
pada 14 Mei 1948 orang-orang Zionis Israel berhasil mendeklarasikan
berdirinya negara Yahudi di tanah Palestina, yang mereka sebut negara
Israel. AS tentu saja menyatakan pengakuannya terhadap Israel.
Negara-negara Arab menolak deklarasi tersebut dan esoknya membentuk
pasukan sekutu Arab yang terdiri dari Suriah, Mesir, Yordania,
Lebanon, dan Irak (ingat
tidak ada Iran di sini).
Pecahlah perang pertama Arab-Israel. Sayangnya perang ini justru
memperluas wilayah Israel termasuk wilayah Yerussalem Barat. Mesir
menguasai Jalur Gaza, Yordania menguasai Tepi Barat dan Yerusalem
Timur. Ribuan warga Palestina menjadi pengungsi di tanah mereka
sendiri!
Pada
tahun 1949 PBB menerima Israel sebagai anggota dengan syarat Israel
harus menerima Resolusi 18 dan Resolusi 194. Ini berarti Israel
mengakui pendirian negara Palestina dan Israel harus mengizinkan para
pengungsi Palestina kembali ke tanah air mereka. Seperti yang
diketahui oleh dunia, resolusi ini tak pernah dipatuhi dan Israel
tetap bisa menjadi anggota PBB hingga kini.
Tanggal
31 Januari 1980 Parlemen Israel menetapkan Yerussalem sebagai ibukota
negara Israel. Padahal PBB sudah menetapkannya sebagai Corpus
Separatum yaitu
sebuah kota yang terpisah dan tidak boleh dikuasai oleh bangsa Arab
ataupun Yahudi dan dikendalikan oleh rezim PBB. Pada 10 Juli 1980
secara resmi Israel mencaplok kota itu dan menyatakan seluruh
Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hingga sekarang apa reaksi PBB?!
Israel
semakin menjadi. Merasa mendapat perlindungan AS dan PBB, mereka
menyerang Lebanon
dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra
dan Shatila.
Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil
dibawa ke forum PBB karena adanya veto dari AS sebagai pendukung
setia Israel. Selain itu Israel juga melakukan serangkaian pemboman
atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya dan Tunisia. Pada
tahun 1987 Palestina mulai melancarkan Intifadhah
I.
Pada
akhir tahun 1976 angka Yahudi mencapai 46,2% dari keseluruhan
penduduk Israel di Palestina jika dibandingkan antara generasi
eksodus yang saat itu dengan saat sebelumnya. Pemuda Yahudi di bawah
usia 20 jumlahnya mencapai 52,4%. Padahal eksodus Yahudi ke Palestina
menurun sejak tahun 1970.
Ekonomi
Israel adalah ekonomi kecil bentuknya jika dibandingkan dengan jumlah
penduduknya. Pada laporan 1979 penduduk Israel mencapai 3,8 juta
jiwa. Pada akhir tahun 1980 penduduk bertambah menjadi 3,9 juta jiwa.
Jumlah tersebut sebenarnya tidak cukup untuk membentuk sistem ekonomi
untuk mewujudkan proyek-proyek ekonomi yang produktif, karenanya
mereka pasti membutuhkan bantuan. Misalnya bantuan untuk
proyek-proyek industri lebih dari 40% dari jumlah keseluruhan nilai
produksi di bidang industri.
Ekonomi
Israel adalah ekonomi teraneh di Timur Tengah, sebab hanya enam
persen dari perdagangan ekspor Israel yang bekerja sama dengan
negara-negaraTimur Tengah. Mereka mengandalkan impor dari Iran
(Syiah). Dari sisi
sumber daya alamnya, secara umum Israel termasuk negara yang miskin,
terutama sumber SDM. Ini disebabkan oleh konsentrasi mereka pada
bidang pertanian karena terkait dengan faktor ideologi.
Di
tahun 2000 para penduduk Israel lebih suka menetap di apartemen yang
banyak didirikan di atas tanah rampasan dari Palestina. Orang Yahudi
pada tahun itu sudah menguasai lebih dari 85% tanah Palestina.
Bandingkan dengan pertama kalinya mereka menginjakan kaki di tanah
Palestina yang hanya berjumlah sekitar tidak kurang dari lima persen
saja!
Pada
tahun 2000 saja jumlah penduduk Israel keseluruhan mencapai 7.337.000
jiwa. Ini artinya jumlah penduduk Israel meningkat 1,8% dari jumlah
penduduk tahun sebelumnya. Dan sampai sekarang, 14 tahun sesudahnya
berapa jumlah penduduk Zionis Israel? Sedangkan Palestina berapa?
Lalu apa yang sudah dilakukan bangsa arab, PBB, pengadilan
internasional, negara Islam dan mayoritas muslim, negara dan kelompok
yang menggaung-gaungkan HAM serta cinta perdamaian?
Hingga
kini, tak bisa dipungkiri telah terjadi perampokan terbesar dalam
sejarah umat manusia, yaitu perampasan sebuah negeri, negeri
Palestina. Negeri yang menjadi tempat terpenting, tersuci bagi tiga
agama besar dunia, Islam, Kristen dan Yahudi. Dari jaman dulu hingga
akhir jaman negeri ini akan terus diperebutkan.
[Sumber:
eramuslim.com]
No comments:
Post a Comment