| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Saturday, 16 August 2014

ZIONIS IS THE REAL TERORIST!


     Berbicara dengan seorang Yahudi mungkin akan membuat kita bingung. Dari dulu hingga kini, ketika Angkatan Udara Israel sedang melumatkan ratusan orang sipil di Jalur Gaza, mereka masih tetap saja bersikeras bahwa merekalah sebenarnya korban kekerasan yang sesungguhnya.
Siapapun yang mengenal betul bangsa Yahudi akan segera menyadari bahwa sebagian orang (warga) Yahudi tidak mengetahui asal-usul sejarah mengapa mereka berada di tanah yang kini mereka tempati itu. Mereka selalu mengatakan, “Orang-orang Palestina itu, mengapa mereka tinggal di tanah kita? Mengapa mereka tidak tinggal saja di Mesir, Syria (Suriah), Lebanon, atau negara Arab lainnya?” Yang lebih populer lagi adalah, “Ada apa dengan orang Palestina itu? Kita memberi mereka air, listrik, pendidikan dan yang mereka lakukan terhadap kita adalah membuang kita ke lautan.”

  Jika pembaca bertanya, mengapa orang Israel tidak mengetahui sejarah mereka? Jawabannya sederhana sekali karena mereka tidak pernah diberitahu hal yang sebenarnya. Di semua kota yang ada di Israel, bisa ditemukan patung memorial yang aneh berbentuk pipa, namanya Davidka. Davidka yang merupakan senjata kanon Israel pada tahun 1948. Walaupun senjata itu tidak begitu mematikan seperti kanon masa kini tapi Davidkalah yang pertama membuat warga Palestina tunggang langgang ketika diperdengarkan suaranya.

   Rakyat Israel benar-benar buta akan sejarah Palestina, bahkan mungkin sejarah bangsanya sendiri. Mereka menginterprestasikan bahwa perjuangan orang Palestina selama ini hanya sebuah reaksi dari kegilaan maut pemerintahan Israel, bukan karena dijajah. Mereka memahami bahwa rakyat Israel adalah korban tak berdosa dan orang Palestina tak lebih dari pembunuh brutal. Ini memberikan gambaran bahwa membiarkan bangsa Yahudi terus berpikir seperti ini akan menghilangkan tanah Palestina. Ketika mereka pertama kali mendengar bahwa bangsa Palestina berjuang merebut tanahnya yang dirampas Israel, mereka berkata, “Tanah apa? Bangsa Palestina membuat kami geli.”

   Selama ini kita melihat perjuangan Hamas yang sangat alot. Hamas sudah membuktikan bahwa mereka bisa menghadapi Israel dalam jangka waktu yang lama. Begitupun pejuang-pejuang lain Palestina. Mereka terus menyampaikan pesan ke segenap penjuru Palestina, “Tanah air tercinta kami, kami tak akan lupa, kami masih akan tetap terus di sini berjuang untuk merebut kembali engkau, sekarang ataupun nanti, cepat ataupun lambat. Kami akan memulai lagi di mana kami berhenti.” Dan itu adalah pesan lain kepada Israel untuk segera angkat kaki dari Sderot, Beer Sheva, Ashkelon, Ashdod, Tel Aviv dan Haifa.

  Semuanya belum berakhir di sini. Israel telah mencoba segalanya untuk mengenyahkan bangsa Palestina, mulai dari ujian kelaparan – dengan memblokade segala bantuan makanan juga obat-obatan dari luar – hingga pembantaian langsung. Namun sampai sekarang tak ada yang berhasil, bahkan semangat perjuangan rakyat Palestina terus bangkit. Setelah Palestina bangkit, semua rakyat Israel cemas, “Sekali lagi, kemanakah kami akan berpijak untuk  hidup?”

   Bagaimana bisa (sungguh tega) bangsa yang merasa tidak punya rumah/ tanah kemudian merebut tanah orang lain kemudian mengusir mereka sebisa mungkin dengan segala cara,termasuk membunuh. Perbuatan mereka telah membuat bangsa lain tersebut merasakan seperti apa yang mereka rasakan. Apakah pantas rakyat Palestina mendapat perlakuan seegois dan sekejam itu? Bahkan rakyat manapun tidak akan rela bangsanya diperlakukan seperti itu. Karenanya sudah selayaknyalah rakyat palestina berjuang mempertahankan rumah, tanah, hidup, nyawa, harga diri, keluarga/ keturunan, eksistensi, keyakinan dan kemerdekaan/ kebebasan mereka. Dan sangat layak pula kita sebagai penduduk bumi yang berakal sehat membela perjuangan rakyat Palestina semampu kita, baik dengan jihad nyawa, harta, fikiran serta doa.

SEJARAH PALESTINA & ISRAEL
   Palestina, sebuah negara yang tak akan pernah berhenti menjadi perhatian dunia. Palestina adalah daerah yang unik barangkali karena daerahnya yang hanya tiga, yaitu Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerussalem. Namun tahukah pembaca, sebelum Yahudi datang menjajah, Palestina memiliki daerah yang luas.

   Pada 30 Januari 1922 Kongres AS menyetujui dukungan terhadap pendirian Israel di Palestina yang disebut juga dengan Deklarasi Balfour-Amerika. Tujuh tahun kemudian orang-orang Palestina memprotes aksi kekerasan pemuda-pemuda Yahudi (Kebangkitan Dinding Ratapan). Tahun 1935 sampai dengan 1948 kelompok teroris Yahudi Zionis melakukan pembunuhan massal dengan tujuan mengusir orang-orang Palestina dari tanah air mereka agar dapat ditinggali oleh para imigran Yahudi dari berbagai dunia. Permasalahan ini kemudian diperhatikan oleh PBB hingga menghasilkan sebuah resolusi.
Kemudian pada 14 Mei 1948 orang-orang Zionis Israel berhasil mendeklarasikan berdirinya negara Yahudi di tanah Palestina, yang mereka sebut negara Israel. AS tentu saja menyatakan pengakuannya terhadap Israel. Negara-negara Arab menolak deklarasi tersebut dan esoknya membentuk pasukan sekutu Arab yang terdiri dari Suriah, Mesir, Yordania, Lebanon, dan Irak (ingat tidak ada Iran di sini). Pecahlah perang pertama Arab-Israel. Sayangnya perang ini justru memperluas wilayah Israel termasuk wilayah Yerussalem Barat. Mesir menguasai Jalur Gaza, Yordania menguasai Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Ribuan warga Palestina menjadi pengungsi di tanah mereka sendiri!

  Pada tahun 1949 PBB menerima Israel sebagai anggota dengan syarat Israel harus menerima Resolusi 18 dan Resolusi 194. Ini berarti Israel mengakui pendirian negara Palestina dan Israel harus mengizinkan para pengungsi Palestina kembali ke tanah air mereka. Seperti yang diketahui oleh dunia, resolusi ini tak pernah dipatuhi dan Israel tetap bisa menjadi anggota PBB hingga kini.
Tanggal 31 Januari 1980 Parlemen Israel menetapkan Yerussalem sebagai ibukota negara Israel. Padahal PBB sudah menetapkannya sebagai Corpus Separatum yaitu sebuah kota yang terpisah dan tidak boleh dikuasai oleh bangsa Arab ataupun Yahudi dan dikendalikan oleh rezim PBB. Pada 10 Juli 1980 secara resmi Israel mencaplok kota itu dan menyatakan seluruh Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hingga sekarang apa reaksi PBB?!

   Israel semakin menjadi. Merasa mendapat perlindungan AS dan PBB, mereka menyerang Lebanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena adanya veto dari AS sebagai pendukung setia Israel. Selain itu Israel juga melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya dan Tunisia. Pada tahun 1987 Palestina mulai melancarkan Intifadhah I.

    Pada akhir tahun 1976 angka Yahudi mencapai 46,2% dari keseluruhan penduduk Israel di Palestina jika dibandingkan antara generasi eksodus yang saat itu dengan saat sebelumnya. Pemuda Yahudi di bawah usia 20 jumlahnya mencapai 52,4%. Padahal eksodus Yahudi ke Palestina menurun sejak tahun 1970.
Ekonomi Israel adalah ekonomi kecil bentuknya jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Pada laporan 1979 penduduk Israel mencapai 3,8 juta jiwa. Pada akhir tahun 1980 penduduk bertambah menjadi 3,9 juta jiwa. Jumlah tersebut sebenarnya tidak cukup untuk membentuk sistem ekonomi untuk mewujudkan proyek-proyek ekonomi yang produktif, karenanya mereka pasti membutuhkan bantuan. Misalnya bantuan untuk proyek-proyek industri lebih dari 40% dari jumlah keseluruhan nilai produksi di bidang industri.
Ekonomi Israel adalah ekonomi teraneh di Timur Tengah, sebab hanya enam persen dari perdagangan ekspor Israel yang bekerja sama dengan negara-negaraTimur Tengah. Mereka mengandalkan impor dari Iran (Syiah). Dari sisi sumber daya alamnya, secara umum Israel termasuk negara yang miskin, terutama sumber SDM. Ini disebabkan oleh konsentrasi mereka pada bidang pertanian karena terkait dengan faktor ideologi.

   Di tahun 2000 para penduduk Israel lebih suka menetap di apartemen yang banyak didirikan di atas tanah rampasan dari Palestina. Orang Yahudi pada tahun itu sudah menguasai lebih dari 85% tanah Palestina. Bandingkan dengan pertama kalinya mereka menginjakan kaki di tanah Palestina yang hanya berjumlah sekitar tidak kurang dari lima persen saja!
Pada tahun 2000 saja jumlah penduduk Israel keseluruhan mencapai 7.337.000 jiwa. Ini artinya jumlah penduduk Israel meningkat 1,8% dari jumlah penduduk tahun sebelumnya. Dan sampai sekarang, 14 tahun sesudahnya berapa jumlah penduduk Zionis Israel? Sedangkan Palestina berapa? Lalu apa yang sudah dilakukan bangsa arab, PBB, pengadilan internasional, negara Islam dan mayoritas muslim, negara dan kelompok yang menggaung-gaungkan HAM serta cinta perdamaian?
Hingga kini, tak bisa dipungkiri telah terjadi perampokan terbesar dalam sejarah umat manusia, yaitu perampasan sebuah negeri, negeri Palestina. Negeri yang menjadi tempat terpenting, tersuci bagi tiga agama besar dunia, Islam, Kristen dan Yahudi. Dari jaman dulu hingga akhir jaman negeri ini akan terus diperebutkan.




[Sumber: eramuslim.com]


No comments:

Post a Comment