| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |
Showing posts with label israel. Show all posts
Showing posts with label israel. Show all posts

Tuesday, 20 January 2015

PALMACH



     Setelah Hashomer, Haganah, Irgun kelompok teroris yahudi berikutnya yang akan kita bahas adalah Palmach.
Palmach menjadi salah satu kekuatan yang memberikan andil besar berdirinya Israel menjadi negara pembantai rakyat Palestina.
Kelompok ini berdiri tanggal 19 Mei 1941, menyusul ketidakpuasaan para pemuda di Kibbutesh (koloni pertanian) ketika pasukan sekutu mendekati Palestina. Kelompok teroris Yahudi ini terdiri dari satuan-satuan yang para anggotanya memperoleh pendidikan khusus dalam teknik perang gerilya.
Menurut Madjid Shafa referensi terbaik perihal organisai Palmach bisa dilihat dalam sebuah buku Perjalanan Palmach yang dipublikasikan di Tel Aviv pada tahun 1953. Buku ini berbahasa Ibrani dan terdiri dari dua jilid. 
Palmach berdiri atas upaya Yitzhak Sara, yang kemudian menjadi pemimpin kelompok ini. Yitzhak Sara adalah mantan perwira tentara Tsar Rusia dan salah seorang pendiri tentara Israel. Sejak awal, organisasi ini memiliki hubungan dengan sebuah partai di Israel bernama Partai Mapam, sebuah partai sayap kiri yang berhaluan Marxism-Zionism.

     Palmach adalah satuan militer profesional pertama yang selain disiplin, juga memiliki ideologi politik. Tujuan mereka adalah menguasai sepenuhnya situasi militer di Palestina. Organisasi ini adalah representasi dari aliran ekspansi militer dalam Gerakan Zionisme. Kelompok teroris Palmach berkembang dalam kurun waktu tahun 1941 sampai dengan tahun 1948 dan memiliki beberapa cabang sehingga semua organisasi militernya menyebar di seluruh wilayah Palestina.
Pada 20 Februari 1948 Palmach meluncurkan operasi di Kaisarea, Utara Tel Aviv, di mana mereka menghancurkan 30 rumah warga Palestina. Tujuannya untuk mencegah daerah tersebut dijadikan basis laskar rakyat Palestina.
Berkat hubungan baik dengan pemerintah sementara Inggris di Palestina, pasukan Palmach dapat memiliki senjata-senjata modern. Komandan Haganah juga memberikan perhatian khusus kepada mereka. Karena dengan kemahiran dalam melaksanakan tugas penyerbuan dan pengetahuan politik perihal Prinsip-Prinsip Zionisme Internasional, mereka dapat difungsikan sebagai pasukan penghancur Palestina oleh Haganah. Mereka memiliki komandan khusus yang dipilih oleh agen Yahudi di Tel Aviv, serta Komandan operasional di berbagai kota penting di Palestina, yaitu di Yerusalem dan Haifa.

Perempuan memiliki peran penting dalam pelaksanaan operasi militer Palmach. Jumlah wanita di sebagian unit Palmach mencapai lebih dari 30%!
Selain ikut serta dalam operasi militer, perempuan juga aktif dalam penjagaan, pertolongan pertama dan jaringan komunikasi radio rahasia.

Palmach juga memiliki satuan spionase yang kuat. Mereka bisa memata-matai kamp-kamp tawanan perang Jerman. Beberapa personil mereka juga melakukan aktivitas mata-mata di Syria (Suriah) dan Lebanon dengan menyamar lewat pakaian khas Arab.

     Setelah perang dunia kedua berakhir, pesonil-pesrsonil Palmach melakukan operasi melawan pemerintah sementara Inggris di Palestina. Pada tahun 1948, satuan-satuan Palmach bertempur melawan orang-orang Palestina di Front Selatan, khususnya Jalil Utara, Sina, Naqeb, dan Yerusalem. Mereka pun berhasil menduduki Padang Naqeb.

Salah satu rencana Palmach adalah menggusur mayoritas penduduk muslim Palestina. Hal ini diwujudkan melalui pembantaian-pembantaian yang dilakukan para teroris Zionis terhadap warga Palestina. Diantaranya adalah pembantaian di Desa Deir Yassin, yang dirancang oleh Palmach bekerjasama dengan kelompok IrgunStern dan para pelaku kriminal lainnya.

     Di setiap lembar buku Perjalanan Palmach, seperti doktrin ghoyim Yahudi maka warga Arab disebut sebagai musuh oleh mereka. Buku itu juga menyebutkan puluhan rencana patroli-patoli Palmach dalam operasi teror terhadap warga Palestina di berbagai penjuru negeri itu dan kawasan-kawasan yang harus diduduki.
Menurut data yang dilansir Palmach, secara total mereka kehilangan pejuang sebanyak 1.187 orang selama perang kemerdekaan dan tahun-tahun sebelum berdirinya Israel.
Belakangan, para perwira Palmach seperti Eigal Alon, Yitzhak Rabin, Hayiem Barlio, David Yoazar, dan lain sebagainya membentuk embrio komando tentara Israel. Setelah Negara Israel didirikan, Palmach pun akhirnya dibubarkan dan digabungkan ke Tentara Israel.
Beberapa dari para teroris ini menjadi terkenal dan menjabat sebagai komando pasukan-pasukan Israel. Diantara mereka adalah Moshe Dayan (1953-1957), Yitzhak Rabin (1963-1967) dan Hayiem Barlio (1968-1971). Dalam tubuh tentara Israel terdapat 45 panglima yang sebelumnya adalah para teroris Palmach, sebagian dari mereka bahkan menjabat sebagai menteri.

     Demi mengenang jasa Palmach atas berdirinya Negara Zionis Israel didirikanlah museum. Museum kelompok teroris itu terletak di Chaim Levanon Street di Tel Aviv, dekat Eretz Israel Museum. Pada museum Palmach banyak ditampilkan foto dan kisah-kisah warisan Palmach tempo dulu untuk membangkitkan militansi pemuda terhadap Zionisme. Para pengunjung pun banyak bergabung dengan kelompok atau gerakan Palmach muda.

     Postingan berikutnya saya akan membahas tentang kelompok yahudi lain bernama Bentar, Insya Allaah. Ditunggu ya, dan jangan lupa subscribe atau follow. Jika ada yang salah mohon dikoreksi. Merci. :)





[Referensi: Islampos.com, Negara Fiktif, Perjalanan Palmach]

Tuesday, 6 January 2015

IRGUN: PECAHAN HAGANAH

      Setelah Hashomer, Haganah, kelompok teroris yahudi berikutnya yang akan kita bahas adalah Irgun.
Kelompok yahudi yang satu ini rupanya benar-benar memberikan pengaruh bagi negara Israel ketika awal berdiri dan rakyat Palestina pun siap ditumpas olehnya.
Irgun tidak hanya berorientasi pada pertahanan namun juga penyerangan. Kelompok yahudi ini selain terkenal militan juga dikenal sebagai kelompok Zionis yang brutal. Mereka sama sekali tidak mau mundur seujung jarumpun dari tujuan-tujuan Israel. Bahkan Siap mati demi nilai jahat Israel.
Nama lengkap organisasi ini adalah Irgun Tezavi Leumi Baraetz Ysrail yang berarti Satuan Militer Nasional di Tanah Israel. Kelompok teroris ini dibentuk pada tahun 1931 menyusul protes atas kebijakan pertahanan Haganah yang diikuti oleh kelompok-kelompok bersenjata dari Gerakan Teroris Betar dan Haganah B. Untuk menunjukkan pada dunia dan khususnya muslim Palestina tentang siapa mereka, Irgun tampaknya sengaja membuat logo berupa gambar tangan sedang memegang senjata dan dibawahnya tertulis, “Hanya ini caranya!”
Vladimir Jabotinsky yang merupakan pemimpin ekstrim Zionisme adalah aktor intelektual dibalik organisasi ini. Sedangkan David Raziel adalah pejuang gerakan bawah tanah Zionisme yang didaulat sebagai pemimpin militer Irgun. Selain itu ada pula nama Avraham Stern, dia adalah anggota paramiliter Yahudi yang terkenal militan. Posisinya di Irgun sebagai pengendali kebijakan politik kelompok teroris Irgun. Stern merupakan pendiri kelompok esktrem Zionis lainnya yang bernama Lehi atau Geng Stern.

     Irgun terinspirasi akan Zionisme Revisionis, Nasionalis Ekstrimis dan Spirit Militerisme. Ketika para pemimpin organisasi ini merasa bahwa Haganah berubah menjadi moderat maka mereka pun membentuk Irgun.
Madjid Shafa mengungkapkan bahwa Irgun sering melakukan operasi teror terhadap bangsa Palestina, warga Arab dan Inggris di Palestina. Mereka juga menentang kebijakan politik Inggris dan mendatangkan warga Yahudi secara besar-besaran ke Palestina.
Di masa Perang Dunia Kedua, Irgun tercatat sangat aktif dalam mendatangkan orang Yahudi Eropa Timur secara ilegal. Dalam perjanjian dengan pemerintah Sayap Kanan Hungaria Polandia dan Rumania pada masa itu, Jabotinsky berhasil memberi pelatihan militer kepada kurang lebih 4.000 orang pasukan Irgun dan kelompk Betar. Pemerintah Polandia juga berjanji untuk memberi fasilitas senjata dalam jumlah besar terhdap Irgun.
Pada tahun 1940 Irgun bekerjasama dengan Inggris di bidang spionase. Oleh karena itu, kelompok Stern memisahkan diri dari Irgun. Kemudian pada tahun 1943 Menachem Begin mengambil-alih kepemimpinan Irgun dan memperluas operasi terornya terhadap warga Arab. Diantara yang paling menonjol adalah peledakan Hotel King David di Jerusalem pada tanggal 22 Juli 1946 yang memakan korban 91 orang tewas dan 46 lainnya luka-luka. Hotel ini adalah kantor pusat otoritas Wajib Inggris Palestina terutama Sekretariat Pemerintah Palestina dan Markas Besar Angkatan Inggris di Palestina dan Transyordan.

     Hubungan Irgun dengan Haganah dan Agen Yahudi lainnya selalu terombang-ambing. Kadangkala hubungan mereka merenggang dan di saat lain mereka kembali bersatu.
Sejak permulaan tahun 1944, hubungan organisasi ini dengan para pejabat Inggris menjadi dingin, menyusul rencana pihak Zionis untuk menekan Inggris dan mengakhiri pemerintahan sementaranya di Palestina serta memberikan kesempatan pada orang-orang Zionis untuk membentuk pemerintahan independen di tanah jajahan Palestina.

     Pada September 1948 setelah berdirinya Israel, sama seperti Haganah, Palmach dan yang lainnya, kelompok teroris ini juga diangkat menjadi tentara resmi Zionis Israel.
Pada masa itu, Ben Gurion menjabat sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan. Satuan-satuan Haganah sempat mengepung markas-markas Irgun di kawasan Nataniya dan Tel Aviv. Mereka melucuti senjata para anggota Irgun dan memerintahkan mereka untuk bergabung dengan tentara Israel.
Setelah itu, Begin membentuk Partai Hiroth dan tetap menjalankan ideologi rasisme dan terorisme Irgun. Bahkan perdana menteri Zionis, pada November 1968 memberi penghargaan kepada para pemimpin Irgun atas jasa-jasa mereka dalam membentuk Negara Zionis Israel.

     Referensi utama untuk mengenal Irgun adalah sebuah buku karangan pemimpinnya sendiri, Menachem Begin yang berjudul “The Revolt, Story of Irgun”. Jabotinsky yang merupakan aktor intelektual organisasi ini juga menulis sebuah buku yang berjudul Kelompok-Kelompok Yahudi. Dalam buku ini, dia menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai warga Eropa yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan warga Arab. Demi memperluas teritorial Eropa, mereka bertugas menduduki Palestina hingga Sungai Eufrat lewat cara-cara keji.
Terkait operasi Irgun terhadap warga Arab, Begin menyatakan, “Pada tahap-tahap awal revolusi, kami berhasil mewujudkan salah-satu tujuan penting kami yaitu melumpuhkan warga Arab. Pada tahun 1920, 1921, 1929, 1933, 1936, dan 1939, ketika Arab menyerang orang-orang Yahudi, Inggris menjustifikasi keberadaan dirinya untuk membela orang-orang Yahudi.”
Hal ini dinyatakan pada saat strategi teror Zionis menuntut penyerangan terhadap warga Arab. Begin juga mengatakan, “Dalam salah satu pertemuan para petinggi Irgun di penghujung Januari 1948 yang dihadiri oleh divisi perencanaan dan operasi, ada empat target strategis yang ditentukan yaitu Jerusalem, Yafa, Padang Lud Ramlah, dan kawasan Segitiga. Sebagian besar target-target ini di luar resolusi pembagian Palestina yang diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Ketika kami mengesahkan strategi penyerangan, kami tidak memiliki cukup senjata. Mengingat bahwa penyerangan-penyerangan pertama ke Yafa menunjukkan bahwa pendudukan kota ini sangat sulit, kami terpaksa menghimpun senjata”.
Sehingga kemudian, para teroris Irgun memulai pemasangan ranjau dan aksi terror mereka terhadap warga muslim Palestina dengan tujuan memperoleh senjata.

     Postingan berikutnya saya akan membahas tentang kelompok yahudi lain bernama Palmach, Insya Allaah. Ditunggu ya, dan jangan lupa subscribe atau follow. Jika ada yang salah mohon dikoreksi. Merci.





[Referensi: Islampos.com, Negara Fiktif, The Revolt (Story of Irgun), Kelompok-Kelompok Yahudi]

Wednesday, 12 November 2014

HAGANAH: METAMORFOSIS HASHOMER

     Kelompok ekstrim sebelum berdirinya Israel di negara Palestina setelah Hashomer adalah Irgun HaHagannah Ha’vri atau biasa disebut Haganah. Yang unik adalah Haganah (baca: hah gah nah) terbentuk berdasarkan usul dari Hashomer.
Jauh sebelum Israel berdiri, kelompok-kelompok ekstrim yahudi memang selalu membuat kekacauan dan menghancurkan umat Islam di Palestina dengan program-program yang telah disusunnya. Israel berdiri pun tidak lain adalah hasil dari kekuatan tangan-tangan kelompok ekstrim yahudi ini.

SEJARAH HAGANAH
    Dalam postingan sebelumnya telah dibahas tentang Hashomer. Hashomer adalah kelompok teroris Yahudi yang bermetamorfosis menjadi sebuah kelompok teroris Zionis lainnya bernama Haganah. 
Menurut Ami IsseroffHaganah adalah gerakan bawah tanah Yahudi yang didirikan pada tahun 1920 dengan nama resmi Irgun HaHagannah Ha’vriHaganah bisa dikatakan sebagai salah satu pilar organisasi pramiliter Yahudi di wilayah Palestina saat masih menjadi wilayah mandat Britania Raya (Inggris) sejak tahun 1920 sampai dengan tahun 1948.
Madjid Shafa menyatakan bahwa kelompok ini merupakan Organisasi Militer Zionis yang memulai aktifitasnya sejak tahun 1921 di Yerusalem. Tujuan mereka adalah mengusir rakyat Palestina dan menggantinya dengan orang-orang Yahudi. Saat pembentukan organisasi tersebut pemimpin mereka mengatakan bahwa tujuan dari didirikannya Haganah adalah membela kehidupan, kepemilikan dan keagungan bangsa Yahudi.
Karena itulah ketika Haganah terbentuk banyak elemen pasukan Yahudi yang segera bergabung dalam barisan Haganah. Mereka notabene adalah orang-orang Yahudi yang pernah berperang di Balkan bersama pihak Inggris pada pertengahan Perang Dunia I (1917-1918).

        Menurut Madjid Shafa, membanjirnya para imigran Yahudi dari beberapa negara Eropa - khususnya Eropa Timur – di tahun 1920 sampai dengan tahun 1930 semakin memperkuat salah satu sel kelompok teroris Zionis ini. Hal ini dikarenakan bahwa sebagian besar imigran yang baru datang adalah pemuda. Banyak dari mereka yang juga memiliki pengalaman di bidang organisasi milisi dan rahasia di tempat-tempat pemukiman Yahudi di Eropa Timur. Pada tahun yang sama, Haganah di bawah pimpinan David Ben-Gurion melaksanakan aksi teror dan kekerasan. Haganah yang semula hanya terbatas sebagai kekuatan bersenjata demi mempertahankan pemukiman imigran Yahudi, kemudian berubah menjadi laskar yang melakukan penyerangan terhadap warga Arab-Palestina. Mereka juga melakukan pengadaan dan pembelian senjata untuk merancang konflik dengan masyarakat Arab-Palestina yang kemudian dikenal dengan rencana Ben Zion Dinos, sebuah rencana yang menyusun daftar dan tanggal aksi pembunuhan terhadap para pemimpin Arab-Palestina saat itu.

     Pemilihan tempat-tempat pemukiman Yahudi yang murni dibangun dengan tujuan strategis dan politis sangat berpengaruh dalam terbentuknya Haganah dan pola pikir para anggotanya. Pemilihan tempat pemukiman Yahudi tidak hanya berlandaskan pada faktor ekonomi namun juga faktor kebutuhan pertahanan sentral dan strategi penempatan warga Yahudi berdasarkan jaminan akan eksistensi politik warga Yahudi di seluruh tanah Palestina.
Menurut mereka berhadapan langsung dengan warga Arab secara khusus akan mempengaruhi faktor ekonomi. Menurut mereka hal ini pada gilirannya akan menjadikan pemukiman Yahudi tersebut menjadi sebuah benteng kokoh untuk pertahanan Haganah. Program-program ekonomi dan pertanian pun akhirnya dijalankan secara bersamaan dengan program militer.
Haganah memiliki dua komando rahasia yakni Komando Tinggi Sipil dan Komando Tinggi Militer, dua komando ini tunduk pada kelembagaan Zionis yang berpusat pada agen-agen Yahudi.

EKSPANSI HAGANAH
     Pada awal perkembangannya, Haganah mengadakan hubungan dengan organisasi Persatuan Para Buruh Yahudi di Israel bernama Hestodort. Pada periode tahun 1920-an Haganah menyiapkan landasan untuk aktivitasnya di bidang spionase, penyelundupan senjata dan pemindahan orang-orang Yahudi ke Palestina.
Abdul Wahhab Maisiri menyatakan bahwa Yosef Hekht - seorang pemimpin Haganah - dalam laporannya kepada David Ben Gurion terkait masalah ini mengatakan, “Di masa itu, Haganah memiliki 27 senapan mesin, 750 senapan 1050 revolver, dan 750 granat. Karena jumlah senjata ini dirasa tidak cukup untuk menguasai Palestina maka para personil Haganah berusaha mengimpor senjata dari luar negeri. Hal ini dilakukan melalui penyelundupan senjata dan pembangunan beberapa pabrik kecil pembuat senjata ringan.”
Mulanya perlindungan terhadap semua koloni dan pemukiman Zionis masih berada di bawah komando pusat Haganah tetapi setelah peristiwa Revolusi 1929 Haganah mulai mengatur kelembagaannya atas dasar ekspansi, perluasan pendudukan dan operasi teror. Haganah juga mengumpulkan berbagai perangkat senjata, menyimpan bahan logistik dan memproduksi sebagian lainnya pada tahun-tahun berikutnya.

      Ketika Buku Putih Kedua dipublikasikan pada tanggal 21 oktober 1930, yang mencakup pasal-pasal pemindahan orang-orang Yahudi ke Palestina maka pihak Zionis memutuskan untuk memperkuat Haganah dan menggunakan beberapa cara untuk menghalangi kedatangan yang tidak diinginkan dari warga Yahudi ke Palestina.

    Pada tahun 1931 Haganah pun terpecah. Hal ini terjadi menyusul pertikaian di tubuh internal mereka sendiri dan memunculkan sebuah faksi bernama Haganah B. Namun pada tahun 1936 kelompok sempalan tersebut kembali bergabung ke Haganah meski sebagian lainnya menolak kembali dan lebih memilih membentuk kelompok baru benama Irgun.

   Haganah, salah satu kekuatan yang mencetak sejarah bagaimana kelompok-kelompok Yahudi tetap eksis hingga sekarang. Dan tepat 83 tahun lalu hingga saat ini United Kingdom (Inggris) telah terbukti menjadi salah satu negara Barat yang jelas-jelas membantu keeksisan kelompok yahudi ini.
Haganah rupanya telah bekerjasama dengan pasukan Inggris dalam rangka meredam revolusi rakyat Palestina tepatnya di tahun 1929. Atas kerjasama itu pula pemerintah sementara Inggris menugaskan salah seorang perwiranya untuk membentuk Brigade-Brigade Zionis demi memadamkan revolusi rakyat Palestina. Pemerintah sementara Inggris juga memberi ijin kepada Haganah untuk membentuk satuan polisi bernama Nou Therim yang terdiri dari 22.000 prajurit yang dilengkapi senjata dan sarana militer lainnya.

     Pada tahun 1937 Haganah membentuk sebuah unit khusus bernama Mossad Aleya Bet. Unit ini bertugas mengawasi operasi penyelundupan orang-orang Yahudi ke Palestina. Di tahun yang sama sebuah unit lain dengan nama sandi Richsen dibentuk untuk memperoleh senjata. Selain itu ada juga Shirot Yadiot atau Sha yang bertugas menjaga kepentingan intelejensi milisi Haganah.
Sebagian besar operasi Aleya Bet dan Richsen diemban oleh Haganah. Sedangkan Sha memainkan peran penting dalam mensukseskan jalannya berbagai operasi ini. Sebagai contoh, Haganah memberikan informasi tentang kiriman muatan senjata untuk pasukan Inggris di Palestina. Dalam banyak kasus, senjata-senjata ini justru jatuh ke tangan Haganah.
Melalui kesepakatan khusus yang dibuat oleh Aleya Bet dengan manajemen operasi khusus Inggris, mereka mulai mengatur operasi para penerjun payung Haganah di berbagai negara Balkan yang notabene dikuasai oleh Nazi.
Meski alasan resmi dan tujuan yang diprogandakan dari operasi-operasi ini semata-mata untuk mendorong warga Yahudi kawasan Balkan melawan Nazi tetapi para penerjun payung Haganah sama sekali tidak menunjukkan aktivitas di bidang ini. Kegiatan mereka semata-mata difokuskan pada hubungan dengan organisasi-oraganisasi Zionis di kawasan itu dengan tujuan mengkoordinasi operasi pemindahan orang-orang Yahudi ke Palestina. Mereka berhasil memindahkan 10.000 warga Yahudi Balkan ke Palestina.

       Dalam tahun-tahun pertama Perang Dunia II, pemerintah Inggris meminta Haganah untuk bekerja sama kembali, karena ketakutan akan serbuan Kekuatan Poros ke Afrika Utara. Setelah Erwin Rommel dikalahkan di El Alamein pada tahun 1942, Inggris menarik dukungannya terhadap Haganah. Pada tahun 1943, setelah permintaan dan negosiasi yang lama, tentara Inggris mengumumkan pendirian Brigade Yahudi. Ketika Yahudi Palestina diperbolehkan mendaftarkan diri ke dalam tentara Britania Raya sejak tahun 1940, ini adalah pertama kalinya sebuah unit militer khusus Yahudi berperang di bawah bendera Yahudi. Brigade Yahudi terdiri atas 5.000 tentara dan ditempatkan di Italia pada bulan September 1944.
Operasi pengumpulan senjata secara illegal terus dilakukan Haganah hingga tahun 1948, dimana kemudian Negara Zionis Israel berdiri. Sebagai contoh ketika pasukan Inggris mundur dari Palestina pada tahun 1947 sampai dengan tahun 1948, unit Sha memberikan informasi akurat perihal waktu tahap-tahap pengunduran diri mereka kepada Haganah. Informasi-infomasi ini membuat Haganah dapat menduduki tempat-tempat yang ditinggalkan pasukan Inggris. Begitu tempat-tempat ini dikosongkan, dalam tempo beberapa menit saja Haganah berhasil memdapatkan persenjataan mereka.
Hal ini terus berlanjut sehingga ketika masa pendeklarasian berdirinya Israel pada 15 Mei 1948, Haganah telah siap dari segi pasukan maupun persenjataan. Karenanya sangat tidak heran jika Haganah kemudian diizinkan berubah secara resmi menjadi tentara Israel. Langkah ini tak lain dilakukan oleh Ben Gurion Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Rezim Zionis pada masa itu. Begitu rezim Zionis dibentuk Ben Gurion segera mengeluarkan perintah agar Haganah dan Kelompok-kelompok militer Zionis lainnya bergabung untuk menjadi Tentara Israel.

       Pada 28 Mei 1948 pemerintah sementara meresmikan Pasukan Pertahanan Israel sebagai pengganti Haganah. Pemerintah juga tidak mengakui angkatan bersenjata selain dari itu. Irgun melanggar keputusan ini yang kemudian melahirkan perselisihan antara Haganah dan Irgun. Perlahan-lahan Irgun meletakkan senjata dan Menachem Begin mengubah milisinya menjadi sebuah partai politik yang bernama Herut.
(To be continued...)

     Insya Allaah di postingan berikutnya saya akan membahas tentang kelompok yahudi lain yang merupakan sempalan/ faksi di dalam Haganah bernama Irgun. Ditunggu ya. Jika ada yang salah mohon dikoreksi dan jangan lupa subscribe atau follow. Merci.




[Referensi: Islampos.com,Negara Fiktif, Mausu’ah Al-Mafahim Wa Al-Musthalahat Ash-Shhahyuniyah]

Thursday, 30 October 2014

HASHOMER: PELINDUNG YAHUDI [TERORIS YAHUDI PART 1]

    Sebelum bangsa Yahudi Zionis mendeklarasikan berdirinya negara Israel di tanah Palestina dan membantai rakyat Palestina hingga sekarang, ternyata banyak jejak sejarah dan rekaman yang menerangkan bahwa tentara Isarel sudah menyiapkan seperangkat kelompok teroris yang akan bertugas membasmi rakyat Palestina dan mendirikan Negara ilegal Israel. Kenapa disebut ilegal? Karena secara syarat pendirian negara seharusnya Israel tak dapat berdiri. Syarat negara adalah mempunyai penduduk, wilayah dan kemudian kedaulatan. Sedangkan Israel pada saat itu tidak mempunyai wilayah, wilayah yang didudukinya adalah milik Palestina. Terkait penduduk pun Israel sebenarnya tidak bisa dikatakan mempunyai penduduk, penduduk yang mendiami Israel orang-orang dari berbagai negara lain di seluruh dunia yang dengan sukarela dan juga terpaksa berpindah ke Palestina atas propaganda para pendiri Zionis Israel. Berikutnya tentang kedaulatan atau pengakuan negara lain, bahkan sampai sekarang bagaimana mungkin Israel bisa dikatakan berdaulat jika didirikan di atas tanah dan negara lain dengan membunuh dan mengusir warga negara tersebut? Negara-negara arab, timur tengah dan negara-negara lain pun banyak yang tidak mengakui berdirinya Israel, negara yang mengakui bangsanya sebagai bangsa yang terbaik ini. Hanya saja dengan pengaruh, jejaring, diplomasi, propaganda, kekerasan dan segala cara lain mereka lakukan untuk mendirikan Israel Raya di bumi Palestina, bukan di negara lain.  
  
Sebuah data dan fakta mengenai milisi-milisi kelompok teroris Zionis yang memliki andil penting dalam memuluskan jalan berdirinya negeri Rasis Israel pada tahun 1948. Jadi apa yang dilakukan (baca: penjajahan dan pembunuhan massal)  Israel selama ini terhadap Palestina, utamanya di Gaza bukanlah sekedar reaksi atas perjuangan Hamas dan pejuang Palestina lain – yang sering dijadikan alasan dan pembenaran pihak Israel dan pembelanya, namun memang sudah dipesiapkan dan direncanakan sejak jauh-jauh hari bahkan berpuluh-puluh tahun lamanya.

     Seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya, dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang kelompok-kelompok teroris yahudi sebelum berdirinya Israel di negeri para nabi Palestina. Saya tidak akan mengupas sepak terjang seluruh kelompok yahudi itu dalam satu postingan, tapi saya akan coba mengulasnya secara berurutan dan bersambung.
Pertama saya akan mengulas tentang kelompok Hashomer.

CIKAL BAKAL HASHOMER

Anggota Hashomer (1909)
     Dalam bahasa Ibrani (Hebrew: השומר‎) yang merupakan bahasa resmi Zionis Israel, Hashomer (HaShomer) berarti penjaga atau pelindung (The Watchman). Kelompok ini termasuk organisasi teroris Zionis pertama dan terpenting sebelum pembentukan rezim Zionis Israel. Aktivitasnya adalah menjalankan aksi untuk melindungi koloni-koloni pemukiman Yahudi di Palestina.
Amos Perlmutter menulis, “Unit Pertahanan pertama Yahudi di pengungsian dibentuk di penghujung abad ke-19 di Eropa Timur. Pada tahun 1905, Partai Puali Zion yang didirikan sebelum gerakan Sosialis Zionis mengawasi pembentukan kelompok-kelompok pertahanan di Palestina. Pada tahun 1909 tempat mereka diambil alih oleh kelompok Hashomer.”

Menurut Madjid Sahafa mulanya Hashomer bukanlah merupakan kumpulan orang-orang Zionis yang sepaham, melainkan gabungan para aktivis Zionis dari Eropa Timur, Ukraina, dan Kaukasus. Belakangan, orang-orang Yahudi Marxis dari Rusia bergabung dan menciptakan spirit militerisme di dalam tubuh Hashomer.
Sedangkan Leonerd Mosely mengatakan bahwa pada tahun 1907 imigran Zionis membentuk sebuah organisasi militer bernama Bar Guevara (Komunitas Rahasia Yahudi) yang bertugas mengumpulkan informasi-informasi rahasia. Imigran yang membentuk Bar Guevara adalah Yitzhak Ben Tarvi, Alexander Zeid dan Israil Shuhet. Bar Guevara adalah cikal bakal Hashomer. Setelah dua tahun berjalan, reorganisasi pun dilakukan dan nama Bar Guevara kemudian diubah menjadi Hashomer.

METAMORFOSIS HASHOMER
     Meski mulanya Hashomer dibentuk untuk melindungi koloni-koloni pemukiman Yahudi, namun belakangan kelompok ini bermetamoforsis menjadi kelompok teroris, militer, dan spionase ZionismeHashomer memiliki pengaruh kuat pada sebagian besar organisasi-organisasi sosialis Zionis dan melancarkan aksi teror bagi rakyat Palestina.
Selain menjaga dan melindungi koloni-koloni Zionis di Palestina, Hashomer juga membangun beberapa koloni pemukiman Yahudi untuk ditempati oleh para imigran Yahudi yang datang dari Eropa Timur.
Koloni pertama dan kedua yang dibangun Hashomer adalah koloni Marjabia dan Tel Hadshim, dua-duanya terletak di Lembah Bisan. Selain itu Hashomer membangun koloni di Desa Mithlah di sekitar kawasan Jalil bernama Kofr Jaladi.

     Saat awal Perang Dunia I, Hashomer sempat dikejar-kejar oleh pihak Turki. Rahasia-rahasia kelompok Hashomer akhirnya terbongkar setelah penangkapan salah seorang anggota kelompok spionase Neili bernama Lisanisky. Kejadian ini berujung pada penangkapan 12 anggota Hashomer.
Meski demikian, orang-orang Turki tidak bisa memperoleh informasi lengkap perihal aktivitas anggota Hashomer dalam jaringan Zionis. Akhirnya Hashomer selamat dari pengejaran pejabat-pejabat Turki namun tidak bisa terbebas dari dampak spionase yang dilakukannya, yaitu pendeknya masa aktivitas organisasi dan pembubarannya.

     Setelah Palestina jatuh ke tangan Pasukan Inggris (Britania Raya) terbongkarlah bahwa beberapa pemimpin Hashomer bekerja pada sebuah jaringan spionase dan menjadi penghubung antara jaringan itu dengan komite politik Pishof. Meskipun belakangan diketahui bahwa sebagian bantuan dana itu tidak sampai ke tangan komite melainkan masuk ke kantong beberapa pengurus Hashomer.
Sepanjang periode kekuasaan Inggris atas Palestina, Hashomer meningkatkan aksi teror dan militernya terhadap warga Palestina dan Inggris.
Hashomer Memorial (Tel Hai)
Akhirnya pada permulaan dekade abad ke-20, ketika kaum Zionis merasakan kebutuhan mendesak untuk membentuk sebuah kekuatan militer besar, Hashomer pun mengusulkan pembentukan organisasi Irgun HaHagannah Ha’vri (Haganah) dan segera berinisiatif mendirikannya. Namun beberapa anggota Hashomer menolak usulan tersebut dan lebih memilih membentuk kelompok perang kecil bernama Brigade-Brigade-Perang. Kelompok ini pun tetap berbentuk seperti ini, hingga revolusi terhadap rakyat Palestina meletus pada tahun 1929. Di kemudian hari, akhirnya mereka terpaksa bergabung dengan Haganah (baca: hah gah nah)

MEMBER
Anggotanya yang merupakan tokoh terkenal diantaranya:
  • Israel Shochat (one of the founders and leaders of the movement)
  • Manya Shochat (the mother of collective settlement in Israel)
  • Yitzhak Ben-Zvi (second President of Israel as well as a founder)
  • Alexander Zaïd (a founder)
  • Mendel Portugali (a founder)
  • Israel Giladi (a founder)
  • Yehezqel Nissanov (A founder)
  • Eliyahu Golomb (one of the major Haganah leaders)
  • Haim Sturman (an active figure in the Haganah and the Jezreel Valley settlements)
  • Pinhas Sneerson (an active figure in "Gdudei HaAvoda" and the "Haganah")
  • Avraham Yosef Berl (the first fatality in the movement)
      Yutzhak Ben Tarvi (Yitzak Ben-Zvi) yang merupakan salah seorang pengurus Hashomer akhirnya berhasil menjadi presiden Israel dan Ben Gurion yang menjadi perdana menteri pertama Israel adalah salah seorang pendukung utamanya. 
 
     Postingan saya berikutnya akan membahas tentang kelompok atau organisasi yahudi yang pernah disinggung di atas, yaitu Irgun HaHagannah Ha’vri (Haganah), Insya Allaah. Ditunggu ya, dan jangan lupa subscribe atau follow. Jika ada yang salah mohon dikoreksi. Merci. :)




[Referensi: Islampos.com, wikipedia, Militer dan Politik di Israel, Negara FiktifGideon Goes To War]