| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Tuesday 6 January 2015

IRGUN: PECAHAN HAGANAH

      Setelah Hashomer, Haganah, kelompok teroris yahudi berikutnya yang akan kita bahas adalah Irgun.
Kelompok yahudi yang satu ini rupanya benar-benar memberikan pengaruh bagi negara Israel ketika awal berdiri dan rakyat Palestina pun siap ditumpas olehnya.
Irgun tidak hanya berorientasi pada pertahanan namun juga penyerangan. Kelompok yahudi ini selain terkenal militan juga dikenal sebagai kelompok Zionis yang brutal. Mereka sama sekali tidak mau mundur seujung jarumpun dari tujuan-tujuan Israel. Bahkan Siap mati demi nilai jahat Israel.
Nama lengkap organisasi ini adalah Irgun Tezavi Leumi Baraetz Ysrail yang berarti Satuan Militer Nasional di Tanah Israel. Kelompok teroris ini dibentuk pada tahun 1931 menyusul protes atas kebijakan pertahanan Haganah yang diikuti oleh kelompok-kelompok bersenjata dari Gerakan Teroris Betar dan Haganah B. Untuk menunjukkan pada dunia dan khususnya muslim Palestina tentang siapa mereka, Irgun tampaknya sengaja membuat logo berupa gambar tangan sedang memegang senjata dan dibawahnya tertulis, “Hanya ini caranya!”
Vladimir Jabotinsky yang merupakan pemimpin ekstrim Zionisme adalah aktor intelektual dibalik organisasi ini. Sedangkan David Raziel adalah pejuang gerakan bawah tanah Zionisme yang didaulat sebagai pemimpin militer Irgun. Selain itu ada pula nama Avraham Stern, dia adalah anggota paramiliter Yahudi yang terkenal militan. Posisinya di Irgun sebagai pengendali kebijakan politik kelompok teroris Irgun. Stern merupakan pendiri kelompok esktrem Zionis lainnya yang bernama Lehi atau Geng Stern.

     Irgun terinspirasi akan Zionisme Revisionis, Nasionalis Ekstrimis dan Spirit Militerisme. Ketika para pemimpin organisasi ini merasa bahwa Haganah berubah menjadi moderat maka mereka pun membentuk Irgun.
Madjid Shafa mengungkapkan bahwa Irgun sering melakukan operasi teror terhadap bangsa Palestina, warga Arab dan Inggris di Palestina. Mereka juga menentang kebijakan politik Inggris dan mendatangkan warga Yahudi secara besar-besaran ke Palestina.
Di masa Perang Dunia Kedua, Irgun tercatat sangat aktif dalam mendatangkan orang Yahudi Eropa Timur secara ilegal. Dalam perjanjian dengan pemerintah Sayap Kanan Hungaria Polandia dan Rumania pada masa itu, Jabotinsky berhasil memberi pelatihan militer kepada kurang lebih 4.000 orang pasukan Irgun dan kelompk Betar. Pemerintah Polandia juga berjanji untuk memberi fasilitas senjata dalam jumlah besar terhdap Irgun.
Pada tahun 1940 Irgun bekerjasama dengan Inggris di bidang spionase. Oleh karena itu, kelompok Stern memisahkan diri dari Irgun. Kemudian pada tahun 1943 Menachem Begin mengambil-alih kepemimpinan Irgun dan memperluas operasi terornya terhadap warga Arab. Diantara yang paling menonjol adalah peledakan Hotel King David di Jerusalem pada tanggal 22 Juli 1946 yang memakan korban 91 orang tewas dan 46 lainnya luka-luka. Hotel ini adalah kantor pusat otoritas Wajib Inggris Palestina terutama Sekretariat Pemerintah Palestina dan Markas Besar Angkatan Inggris di Palestina dan Transyordan.

     Hubungan Irgun dengan Haganah dan Agen Yahudi lainnya selalu terombang-ambing. Kadangkala hubungan mereka merenggang dan di saat lain mereka kembali bersatu.
Sejak permulaan tahun 1944, hubungan organisasi ini dengan para pejabat Inggris menjadi dingin, menyusul rencana pihak Zionis untuk menekan Inggris dan mengakhiri pemerintahan sementaranya di Palestina serta memberikan kesempatan pada orang-orang Zionis untuk membentuk pemerintahan independen di tanah jajahan Palestina.

     Pada September 1948 setelah berdirinya Israel, sama seperti Haganah, Palmach dan yang lainnya, kelompok teroris ini juga diangkat menjadi tentara resmi Zionis Israel.
Pada masa itu, Ben Gurion menjabat sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan. Satuan-satuan Haganah sempat mengepung markas-markas Irgun di kawasan Nataniya dan Tel Aviv. Mereka melucuti senjata para anggota Irgun dan memerintahkan mereka untuk bergabung dengan tentara Israel.
Setelah itu, Begin membentuk Partai Hiroth dan tetap menjalankan ideologi rasisme dan terorisme Irgun. Bahkan perdana menteri Zionis, pada November 1968 memberi penghargaan kepada para pemimpin Irgun atas jasa-jasa mereka dalam membentuk Negara Zionis Israel.

     Referensi utama untuk mengenal Irgun adalah sebuah buku karangan pemimpinnya sendiri, Menachem Begin yang berjudul “The Revolt, Story of Irgun”. Jabotinsky yang merupakan aktor intelektual organisasi ini juga menulis sebuah buku yang berjudul Kelompok-Kelompok Yahudi. Dalam buku ini, dia menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai warga Eropa yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan warga Arab. Demi memperluas teritorial Eropa, mereka bertugas menduduki Palestina hingga Sungai Eufrat lewat cara-cara keji.
Terkait operasi Irgun terhadap warga Arab, Begin menyatakan, “Pada tahap-tahap awal revolusi, kami berhasil mewujudkan salah-satu tujuan penting kami yaitu melumpuhkan warga Arab. Pada tahun 1920, 1921, 1929, 1933, 1936, dan 1939, ketika Arab menyerang orang-orang Yahudi, Inggris menjustifikasi keberadaan dirinya untuk membela orang-orang Yahudi.”
Hal ini dinyatakan pada saat strategi teror Zionis menuntut penyerangan terhadap warga Arab. Begin juga mengatakan, “Dalam salah satu pertemuan para petinggi Irgun di penghujung Januari 1948 yang dihadiri oleh divisi perencanaan dan operasi, ada empat target strategis yang ditentukan yaitu Jerusalem, Yafa, Padang Lud Ramlah, dan kawasan Segitiga. Sebagian besar target-target ini di luar resolusi pembagian Palestina yang diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Ketika kami mengesahkan strategi penyerangan, kami tidak memiliki cukup senjata. Mengingat bahwa penyerangan-penyerangan pertama ke Yafa menunjukkan bahwa pendudukan kota ini sangat sulit, kami terpaksa menghimpun senjata”.
Sehingga kemudian, para teroris Irgun memulai pemasangan ranjau dan aksi terror mereka terhadap warga muslim Palestina dengan tujuan memperoleh senjata.

     Postingan berikutnya saya akan membahas tentang kelompok yahudi lain bernama Palmach, Insya Allaah. Ditunggu ya, dan jangan lupa subscribe atau follow. Jika ada yang salah mohon dikoreksi. Merci.





[Referensi: Islampos.com, Negara Fiktif, The Revolt (Story of Irgun), Kelompok-Kelompok Yahudi]

No comments:

Post a Comment