Setelah Hashomer, Haganah, Irgun kelompok teroris yahudi berikutnya yang
akan kita bahas adalah Palmach.
Palmach menjadi salah satu kekuatan yang memberikan andil besar
berdirinya Israel menjadi negara pembantai rakyat Palestina.
Kelompok ini berdiri tanggal
19 Mei 1941, menyusul ketidakpuasaan para pemuda di Kibbutesh (koloni pertanian) ketika pasukan sekutu mendekati
Palestina. Kelompok teroris Yahudi ini terdiri dari satuan-satuan yang para
anggotanya memperoleh pendidikan khusus dalam teknik perang gerilya.
Menurut Madjid Shafa referensi
terbaik perihal organisai Palmach bisa
dilihat dalam sebuah buku Perjalanan
Palmach yang dipublikasikan di Tel Aviv pada tahun 1953. Buku
ini berbahasa Ibrani dan terdiri dari dua jilid.
Palmach berdiri atas upaya Yitzhak Sara, yang
kemudian menjadi pemimpin kelompok ini.
Yitzhak Sara adalah mantan perwira tentara Tsar Rusia dan salah seorang pendiri tentara Israel. Sejak awal,
organisasi ini memiliki hubungan dengan sebuah partai di Israel bernama Partai Mapam, sebuah partai sayap kiri
yang berhaluan Marxism-Zionism.
Palmach adalah
satuan militer profesional pertama yang selain disiplin, juga memiliki ideologi
politik. Tujuan mereka adalah menguasai sepenuhnya situasi militer di
Palestina. Organisasi ini adalah representasi dari aliran ekspansi militer
dalam Gerakan Zionisme. Kelompok
teroris Palmach berkembang
dalam kurun waktu tahun 1941 sampai dengan tahun 1948 dan memiliki beberapa
cabang sehingga semua organisasi militernya menyebar di seluruh wilayah
Palestina.
Pada 20 Februari 1948 Palmach meluncurkan
operasi di Kaisarea, Utara Tel Aviv, di mana mereka menghancurkan 30 rumah
warga Palestina. Tujuannya untuk mencegah daerah tersebut dijadikan basis
laskar rakyat Palestina.
Berkat hubungan baik dengan pemerintah
sementara Inggris di Palestina, pasukan Palmach dapat
memiliki senjata-senjata modern. Komandan Haganah juga memberikan perhatian
khusus kepada mereka. Karena dengan kemahiran dalam melaksanakan tugas
penyerbuan dan pengetahuan politik perihal Prinsip-Prinsip Zionisme
Internasional, mereka dapat difungsikan sebagai pasukan penghancur Palestina
oleh Haganah.
Mereka memiliki komandan khusus yang dipilih oleh agen Yahudi di Tel Aviv,
serta Komandan operasional di berbagai kota penting di Palestina, yaitu di Yerusalem
dan Haifa.
Perempuan memiliki peran
penting dalam pelaksanaan operasi militer Palmach. Jumlah wanita di sebagian
unit Palmach mencapai
lebih dari 30%!
Selain ikut serta dalam operasi
militer, perempuan juga aktif dalam penjagaan, pertolongan pertama dan jaringan
komunikasi radio rahasia.
Palmach juga memiliki satuan spionase yang kuat. Mereka bisa
memata-matai kamp-kamp tawanan perang Jerman. Beberapa personil mereka juga
melakukan aktivitas mata-mata di Syria (Suriah) dan Lebanon dengan menyamar
lewat pakaian khas Arab.
Setelah perang dunia kedua berakhir,
pesonil-pesrsonil Palmach melakukan
operasi melawan pemerintah sementara Inggris di Palestina. Pada tahun 1948,
satuan-satuan Palmach bertempur
melawan orang-orang Palestina di Front Selatan, khususnya Jalil Utara, Sina,
Naqeb, dan Yerusalem. Mereka pun berhasil menduduki Padang Naqeb.
Salah satu rencana Palmach adalah
menggusur mayoritas penduduk muslim Palestina. Hal ini diwujudkan melalui
pembantaian-pembantaian yang dilakukan para teroris Zionis terhadap warga
Palestina. Diantaranya adalah pembantaian di Desa Deir Yassin, yang dirancang
oleh Palmach bekerjasama
dengan kelompok Irgun, Stern dan para
pelaku kriminal lainnya.
Di setiap lembar buku Perjalanan Palmach,
seperti doktrin ghoyim
Yahudi maka warga Arab disebut sebagai musuh oleh mereka. Buku itu
juga menyebutkan puluhan rencana patroli-patoli Palmach dalam operasi teror
terhadap warga Palestina di berbagai penjuru negeri itu dan kawasan-kawasan
yang harus diduduki.
Menurut data yang
dilansir Palmach,
secara total mereka kehilangan pejuang sebanyak 1.187 orang selama perang kemerdekaan
dan tahun-tahun sebelum berdirinya Israel.
Belakangan, para perwira Palmach seperti
Eigal Alon, Yitzhak Rabin, Hayiem Barlio,
David Yoazar, dan lain sebagainya membentuk embrio komando tentara Israel.
Setelah Negara Israel didirikan, Palmach pun
akhirnya dibubarkan dan digabungkan ke Tentara Israel.
Beberapa dari para teroris ini
menjadi terkenal dan menjabat sebagai komando pasukan-pasukan Israel. Diantara
mereka adalah Moshe Dayan (1953-1957), Yitzhak Rabin (1963-1967) dan Hayiem
Barlio (1968-1971). Dalam tubuh tentara Israel terdapat 45 panglima yang
sebelumnya adalah para teroris Palmach,
sebagian dari mereka bahkan menjabat sebagai menteri.
Demi mengenang jasa Palmach atas
berdirinya Negara Zionis Israel didirikanlah museum. Museum kelompok teroris
itu terletak di Chaim Levanon Street di Tel Aviv, dekat Eretz Israel Museum.
Pada museum Palmach banyak
ditampilkan foto dan kisah-kisah warisan Palmach tempo dulu untuk
membangkitkan militansi pemuda terhadap Zionisme.
Para pengunjung pun banyak bergabung dengan kelompok atau gerakan Palmach muda.
Postingan berikutnya saya akan membahas
tentang kelompok yahudi lain bernama Bentar,
Insya Allaah. Ditunggu ya, dan jangan
lupa subscribe atau follow. Jika ada yang salah mohon
dikoreksi. Merci. :)
[Referensi:
Islampos.com, Negara Fiktif,
Perjalanan Palmach]
No comments:
Post a Comment